Selasa, 12 April 2016

- 1 komentar
TUGAS 4
SISTEM BERKAS
ORGANISASI BERKAS
INDEXED SEQUENTIAL
 akprind

Disusun oleh :
Nama   : Agusalim S.Pure
NIM    : 131.05.1046
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2016



KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Organisasi Berkas Indexed Sequential” ini. Dan juga saya berterima kasih pada Bapak Edhy Sutanta selaku Dosen mata kuliah Sistem Berkas yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Semoga makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Organisasi Berkas Indexed Sequential. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Yogyakarta, 12 April 2016
Agusalim Syamsudin Pure



DAFTAR ISI


1. Pengertian Organisai Berkas Indeks Sekuensial
2. Hal-Hal Yang Berhubungan Dengan Organisasi Berkas Index Sequential
3. Keuntungan dan Kerugian Dalam Organisasi Berkas Index Sequential
4. Tahapan Dalam Organisasi Berkas Secara Sequential
5. STRUKTUR POHON
6. POHON BINER
7. IMPLEMENTASI ORGANISASI BERKAS INDEX SEQUENTIAL





ORGANISASI BERKAS SEKUENSIAL BERINDEKS

Pengertian Organisai Berkas Indeks Sekuensial


  • Organisasi Fileadalah suatu teknik atau cara yang digunakan untuk menyatakan dan menyimpan record–record dalam sebuah file.
  • Campuran organisasi berkas langsung dengan organisasi berkas sekuensial
  • Cocok untuk aplikasi yang memakai kedua jenis cara pengaksesan (langsung dan sekuensial)
  • Sangat berguna kalau kita pada suatu saat perlu mengakses satu record saja, dan pada saat yang lain perlu mengakses banyak rekord sekaligus
  • Sedangan pengertian dariIndex Sequential File merupakan perpaduan terbaik dari teknik Sequential dan random file. Pada teknik penyimpanan yang dilakukan, menggunakan suatu index yang isinya berupa bagian dari data yang sudah tersortir. Index ini diakhiri denga adanya suatu pointer (penunjuk) yang bisa menunjukkan secara jelas posisi data yang selengkapnya. Index yang ada juga merupakan record-key (kunci record), sehingga kalau recordkey ini dipanggil, maka seluruh data juga akan ikut terpanggil. Jadi, organisasi berkas indeks sequential adalah Berkas/file yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat diakses secara sequential maupun secara direct (langsung) atau kombinasi keduanya, direct dan sequential. Contoh sederhana dari organisasi ini adalah susunan data yang ada di sebuah buku kamus. Kita bisa mengakses buku kamus secara sequential (berurutan), maupun melalui index (daftar isi) nya.

Hal-Hal Yang Berhubungan Dengan Organisasi Berkas Index Sequential


  1. Jenis Akes Berkas Index Sequential :
  • Akses Sequential (suatu cara pengaksesan record yang didahului pengaksesan record-record didepannya). Contoh Magnetic Tape.
  • Akses Direct (suatu cara pengaksesan record yang langsung, tanpa mengakses seluruh record yang ada). Contoh: Magnetic Disk.
2. Jenis Proses Berkas Index Sequential :
  • Batch (proses mengolah data dengan menghimpunnya terlebih dahulu kemudian mengatur dan mengelompokkannya ke dalam kelompok-kelompok yang disebut batch atau bisa diartikan suatu proses yang dilakukan secara group dan kelompok). Contoh File ada kalau didukung file lain, file nilai, ada dosen, mahasiswa, dan lain-lain.
  • Interactive (mengolah data dengan saling berhubungan atau berkaitan secara langsung yang dilakukan secara satu persatu yaitu record demi record). Contoh pencarian IPK mahasiswa yang lebih dari 3.
3. Struktur Berkas Index Sequential:
Index =binary search tree
Data =sequential
Index-nya digunakan untuk melayani sebuah permintaan untuk mengakses sebuah record tertentu. Sedangkan data-nya digunakan untuk mendukung akses squential terhadap seluruh kumpulan-kumpulan record.

Keuntungan dan Kerugian Dalam Organisasi Berkas Index Sequential


Kegunaan Sekaligus Keunggulan Index Sequential File :

  • Bentuk file yang paling banyak dipakai.
  • Dipakai bila file ingin selalu dalam kondisi up to date.
  • Sebuah record dapat di insert (dimasukkan/ditambah) atau di retrieve (dibetulkan/dikembalikan semula) secara langsung melalui indexnya.
  • Sangat sesuai untuk proses secara on-line
  • Bisa juga diakses secara sequential
  • Mempunyai semua keunggulan dari sequential file

Kelemahan Index Sequential File :

  • Search/pencarian hanya bisa melalui sebuah key saja, yaitu key yang mengurutkan file Performance.
  • Diperlukan perubahan data, maka seluruh record yang tersimpan didalam master file ini, harus semuanya diproses terlebih dahulu.
  • Data yang tersimpan harus sudah urut (sorted).
  • Posisi data yang tersimpan sangat sulit untuk up-to-date, sebab master file hanya bisa berubah saat proses selesai dilakukan.
  • Tidak bisa dilakukan secara langsung.

Tahapan Dalam Organisasi Berkas Secara Sequential

Ada beberapa tahapan dalam organisasi berkas secara sequential, yaitu
  • Pengumpulan Data
Proses dimana data yang ada dikumpulkan secara berurut berdasarkan klasifikasi yang membedakannya. Pada tahap pengumpulan data ini, semua data akan diurutkan secara bertahap dan terorganisir dengan baik.
  • Pemasukkan Data ( Input Data )
Pada tahap ini, data-data yang telah dibedakan dan dikumpulkan tersebut akan secara permanent dimasukkan ( di input ) kedalam suatu device penyimpanan. Device ( media ) penyimpanan ini dapat berupa memori atau device penyimpanan lainnya.
  • Pengeditan Data
Tahap selanjutnya yang harus dilakukan dalam proses secara sequential adalah pengeditan data. Setelah data yang ada dikumpulkan dan proses input data juga telah dilakukan maka proses selanjutnya adalah editing. Dalam tahap ini data yang telah di input akan diubah ( edit ).
  • Penyortiran Data Yang Telah Di Edit
Tahap terakhir dalam tahap sequential ini adalah penyortiran. Setelah user melakukan pengeditan pada data-data yang ada, maka selanjutnya data yang telah di edit tersebut kan di sortir.



STRUKTUR POHON
Sebuah pohon (tree) adalah struktur dari sekumpulan elemen, dengan salah satu elemennya merupakan akarnya atau root, dan sisanya yang lain merupakan bagian-bagian pohon yang terorganisasi dalam susunan berhirarki, dengan root sebagai puncaknya.
Contoh umum dimana struktur pohon sering ditemukan adalah pada penyusunan silsilah keluarga, hirarki suatu organisasi, daftar isi suatu buku dan lain sebagainya.
Akar pohon (root) adalah Handoko.
Secara rekursif suatu struktur pohon dapat didefinisikan sebagai berikut:
  • Sebuah simpul tunggal adalah sebuah pohon.
  • Bila terdapat simpul n, dan beberapa sub-pohon T1,T2,…,Tk, yang tidak     saling berhubungan,  yang  masing-masing  akarnya adalah n1,n2,…, nk, dari simpul/sub pohon ini dapat dibuat sebuah pohon baru dengan n sebagai akar dari simpul-simpul n1,n2,…,nk.




POHON BINER
Pohon Biner adalah Binary Tree atau Pohon Biner adalah sebuah tree yang setiap nodenya maksimal hanya memiliki dua anak. Salah satu tipe pohon yang paling banyak dipelajari adalah pohon biner.
Pohon biner adalah pohon yang setiap simpulnya memiliki paling banyak dua buah cabang/anak.
Contoh:
Pada contoh gambar tersebut, indeksnya disusun berdasarkan binary search tree. Indeksnya digunakan untuk melayani sebuah permintaan untuk mengakses sebuah record tertentu, sedangkan berkas data sekeunsial digunakan untuk mendukung akses sekuensial terhadap seluruh kumpulan record-record.IMPLEMENTASI ORGANISASI BERKAS INDEX SEQUENTIAL
Ada 2 pendekatan dasar untuk mengimplementasikan konsep dari organisasi berkas indeks sequential , yaitu:
  1. Blok Indeks dan Data (Dinamik)
  2. Prime dan Overflow Data Area (Statik)
Kedua pendekatan tersebut menggunakan sebuah bagian indeks dan sebuah bagian data, dimana masing-masing menempati berkas yang terpisah.
Karena Kedua pendekatan tersebut menggunakan bagian indeks dan bagian data, dimana masing-masing menempati file yang terpisah. Karena diimplementasikan pada organisasi internal yang berbeda. Masing-masing file tersebut harus menempati pada alat penyimpan yang bersifat Direct Access Storage Device (DASD).
  1. Blok Indeks dan Data (Dinamik)
Pada pendekatan ini berkas indeks dan berkas data diorganisasikan dalam blok. Berkas indeks mempunyai struktur tree, sedangkan berkas data mempunyai struktur sekuensial dengan ruang bebas yang didistribusikan antar populasi record.
Untuk cara pertama, kita menyusun data dengan lebih memperhatikan ke data yang bersifat logik, bukan fisik. Jadi, data dan index diorganisasikan ke dalam blok-blok. Blok-blok index diorganisasi secara sequential (consecutive) dan bertingkat-tingkat (misal setiap blok hanya berisi 4 record index yang berisi key field dan pointer).
Setiap tingkat akan menuju ke blok data (misal setiap blok hanya berisi 4 record data) di tingkat selanjutnya dan seterusnya menuju ke blok data yg akan mendapatkan record yg dicari secara direct.
Bila dilakukan penyisipan data dan blok tertentu (tempat data baru itu) sudah penuh (tidak ada tempat kosong/ padding lagi), maka akan dilakukan reorganisasi blok dengan membentuk blok baru. Tentu, mungkin saja perubahan ini akan berdampak pada isi blok index-nya.
Bila dilakukan penyisipan data dan track tertentu (tempat data baru itu) sudah penuh (tidak ada tempat kosong/ padding lagi), maka akan dilakukan reorganisasi track dengan membentuk track baru.Tentu, track baru itu di luar prime data file-nya, yaitu di overflow data area-nya
.Contohnya ;
Pada gambar tersebut ada N blok data dan 3 tingkat dari indeks. Setiap entry pada indeks mempunyai bentuk (nilai key terendah, pointer), dimana pointer menunjuk pada blok yang lain, dengan nilai key-nya sebagai nilai key terendah. Setiap tingkat dari blok indeks menunjuk seluruh blok, kecuali blok indeks pada tingkat terendah yang menunjuk ke blok data.
Jika sebuah permintaan untuk mengakses record tertentu, misal kita ingin mengakses dengan nilai key BAT, indeks dengan tingkat tertinggi (dalam hal ini blok indeks 3-1) yang pertama yang akan dicari pada contoh ini, pointer dari AARDVARK menunjuk blok indeks 2-1. Pointer yang ditunjuk pada kotak tersebut adalah pointer yang berisikan AARDVARK, yang akan menunjuk ke blok indeks 1-1. Pointer berikutnya yang akan ditunjuk adalah pointer yang berisi BABOON, yang selanjutnya akan menunjuk blok data 2. Blok data ini akan mencari untuk record dengan key tujuan, yaitu BAT, dimana pada blok ini record tersebut ditemukan.
  1. Prime dan Overflow Data Area (Statik)
Pendekatan lain untuk mengimplementasikan berkas indeks sequential adalah berdasarkan struktur indeks dimana struktur indeks ini lebih ditekankan pada karakteristik hardware (fisik) dari penyimpanan, dibandingkan dengan distribusi secara logik dari nilai key.
Indeksnya ada beberapa tingkat, misalnya tingkat cylinder index dan tingkat track index. Berkas datanya secara umum diimplementasikan sebagai 2 berkas, yaitu prime area dan overflow area.
Contohnya :
Setiap cylinder dari alat penyimpanan mempunyai 4 track. Pada berkas binatang ada 6 cylinder yang dialokasikan pada prime data area. Track pertama (nomor 0) dari setiap cylinder berisi sebuah indeks pada record key dalam cylinder tersebut.
Dalam sebuah track data, tracknya disimpan secara urut berdasarkan nilai key. Tingkat pertama dari indeks dalam berkas indeks dinamakan master indeks. Tingkat kedua dari indeks dinamakan cylinder indeks.
Entry pada master indeks: nilai key tertinggi, pointer. Entry pada cylinder indeks: nilai key tertinggi, nomor cylinder.
Contoh Pengaksesan:
Misal : mengakses dengan nilai key BAT
  • Pertama : Cari pada master indeks,
  • Kedua : Karena BAT ada di depan LYNX, maka pointer dari LYNXakan menunjuk ke cylinder index,
  • Ketiga: Karena BAT ada di depan ELEPHANT, maka pointer dari LEPHANT akan menunjuk ke track 0 dari cylinder 1,
  • Keempat: Karena BAT ada di belakang BABOON dan di depan COW, maka pointer dari BABOON akan menunjuk ke track 2,
  • Kelima: Cari secara sequential sampai BAT ditemukan.
Hal ini bisa disimpulkan: Permintaan untuk mengakses data secara sequential akan dilakukan dengan mengakses cylinder dan track dari berkas data prime secara urut



[Continue reading...]

Tugas 3 SISTEM BERKAS(ORGANIZATION FILES SYSTEM)

- 0 komentar



TUGAS 3
SISTEM BERKAS
(ORGANIZATION FILES SYSTEM)  
 akprind

Disusun oleh :
Nama   :Agusalim S.Pure
NIM    : 131.05.1046
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2016









I.SOAL PERMASALAHAN

Membuat program untuk mencari kunci dari kunci-kunci yang diinputkan.
 Padalangkah ke berapa kunci ditemukan dan berapa waktu yang diperlukan untuk pencariantersebut.

II.ALGORITMA


  • 1.Input jumlah kunci (n).
  • 2.Isi nilai dari kunci kunci tersebut (nilai).
  • 3.Input nilai kunci yang akan dicari (cari).
  • 4.Proses pencarian kunci menggunakan perulangan (for i to n do)
  • 5.jika nilai[i]=cari,maka ketemu=true dan pos=i (untuk menentukan posisi)waktu=ln (n)/ln(10).
  • 6.jika ketemu=true maka nilai ditemukan lalu cetak hasil (ditemukan pada langkah ke berapa dan membutuhkan waktu berapa lama),jika ketemu=false maka cetak pesan nilai tidak ditemukan.



III.SOURCES KODE

program sisber;
uses crt;
var
 nilai:array[1..20]of string;
 n,i,pos,pil:byte;
 cari:string;
 waktu:real;
 ketemu:boolean;
 begin
 repeat;
 ketemu:=false;
 writeln('  ----------------------------------------------------');
 writeln('     ! Tugas 3 Berkas Sistem ! ');
 writeln('  ----------------------------------------------------');
 writeln(' -----<<_______________________>>--------');
 writeln('   ====" Di Buat Oleh   "==== ');
 writeln('   ==  Nama : Agusalim Pure == ');
 writeln('   ==  Nim  : 131051046 == ');
 writeln(' ==-___ Dosen : Edhy Sutanta __-==  ');
 writeln('-------------------------------------------------------');
 write('   Silahkan Ketik Enter ');
 readln;

 clrscr;
 writeln('________________________________________________________________');
 writeln('  " ORGANISASI  BERKAS PHYSICAL SEQUENTIAL " ');
 writeln('_______________________________________________________________');
 writeln('                          ');
 writeln('     1.Input Kunci ');
 writeln('     2.Cari Kunci ');
 writeln('     3.Keluar  ');
 writeln('______________________________________________________________');
 writeln('_______________________________________________________________');
 write ('      your choice <1,2,3>?');readln(pil);
 clrscr;

 if(pil=1) then
 begin 
   writeln('========================');
   writeln('_____Input Kunci ________');
   write('berapa jumlah kunci ? ');readln(n);
   writeln;
   for i:=1 to n do
   begin
write('input nilai ke',i,':');readln(nilai[i]);
   end;
   writeln;
   writeln('Kunci yang anda inputkan');
   writeln('==============================');
   writeln('No  Kunci   ');
   writeln('==============================');
   for i:=1 to n do
     writeln('|',i:2,nilai[i]:6,'|');
     writeln('==========================');
     readln;
 end
 else if(pil=2) then
 begin
    writeln('=========================');
    writeln('_______Cari KUnci _____');
    writeln('Input nilai Kunci yang dari : ');readln(cari);
    for i:=1 to n do
    begin
    if(nilai[i]=cari) then
    begin
    ketemu:=true;pos:=i;
    waktu:=ln(n)/
    3ln(10);
    end;
   end;
   if(ketemu) then
   begin
writeln('nilai',cari,'ditemukan pada langkah ke',pos);
writeln('dengan waktu pencarian',waktu:10:8,'s');
end
else
writeln('nilai',cari,'tidak ditemukan');
readln;
end
else if(pil=3) then
begin
writeln('semoga bermanfaat');
end
else
writeln('Tidak ada dalam pilihan');
clrscr;
until(pil=3);
writeln('Semoga Bermanfaat');
end.



IV.Screnshoot


  • Tampilan Awal





  •  Input Kunci 





  • Pencarian Kunci





  • Pencarian Kunci Yang Tidak Ditemukan










[Continue reading...]

TUGAS 2 ORGANISASI BERKAS PADA MAGNETIC TAPE & MAGNETIC DISK

- 0 komentar
TUGAS 2
SISTEM BERKAS
MAKALAH
ORGANISASI BERKAS
PADA MAGNETIC TAPE & MAGNETIC DISK
 akprind

Disusun oleh :
Nama   : Agusalim .S.Pure
NIM    : 131.05.1046
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Magnetic Disk dan Magnetik Tape” ini. Dan juga saya berterima kasih pada Bapak Edhy Sutanta selaku Dosen mata kuliah Sistem Berkas yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Semoga makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Magnetic Disk dan Magnetik Tape. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Yogyakarta, 12 April 2016
       Agusalim Syamsudin Pure

DAFTAR ISI

MAGNETIK TAPE
  1. Pengertian Magnetik Tape
  2. Fungsi Magnetic Tape
  3. Cara Kerja Magnetic Tape
  4. Sistem Block pada Magnetic Tape
  5. Macam-Macam Magnetic Tape
  6. Representasi Data dan Density pada pita magnetic
  7. Parity dan Error Control pada Magnetic Tape
  8. Sistem Block pada Pita magnetic
  9. Menghitung Waktu Akses
  10. Keuntungan Penggunaan Magnetic Tape
  11. Keterbatasan penggunaan Magnetic Tape
MAGNETIC DISK
  1. Pengertian Definisi Magnetic Disk
  2. Metode Pengalamatan pada Magnetic Disk
  3. Karakteristik Magnetic Disk
  4. Komponen Magnetic Disk


MAGNETIK TAPE

  1. Pengertian Magnetik Tape
Magnetic tapeadalah model pertama dari pada secondary memory. Magnetic tape ini tempat penyimpanan menggunakan medan magnet dengan sistem pembacaan data secara Sequential Access Storage Device (SASD). Pada tahun 1950-an magnetic tape telah digunakan pertama kali oleh IBM untuk menyimpan data. Saat sebuah rol magetic tape dapat menyimpan data setara dengan 10.000 punch card, membuat magnetic tape sangat populer sebagai cara menyimpan data komputer hingga pertengahan tahun 1980-an. Tape ini juga dipakai untuk alat input/output dimana informasi dimasukkan ke CPU dari tape dan informasi diambil dari CPU lalu disimpan pada tape lainnya. Panjang tape pada umumnya 2400 feet, lebarnya 0.5 inch dan tebalnya 2 mm. Panjang pita bermacam-macam mulai 300, 600, 1200, sampai 2400 feet per reel. Jumlah data yang ditampung tergantung pada model tape yang digunakan. Untuk tape yang panjangnya 2400 feet, dapat menampung kira-kira 23.000.000 karakter. Data disimpan dalam bintik kecil yang bermagnit dan tidak tampak pada bahan plastik yang dilapisi ferroksida. Flexible plastiknya disebut mylar. Mekanisme aksesnya adalah tape drive.
2. Fungsi Magnetic Tape
  • untuk media penyimpanan
  • untuk alat input/output
  • untuk merekam audio, video atau sinyal
3. Cara Kerja Magnetic Tape
Data direkam secara digit pada media tape sebagai titik-titik magnetisasi pada lapisan ferroksida. Magnetisasi positif menyatakan 1 bit, sedangkan magnetisasi negatif menyatakan 0 bit atau sebaliknya
4. Sistem Block pada Magnetic Tape
Data yang dibaca dari atau ditulis ke tape dalam suatu grup karakter disebut block. Suatu block adalah jumlah terkecil dari data yang dapat ditransfer antara secondary memory dan primary memory pada saat akses. Sebuah block dapat terdiri dari satu atau lebih record. Sebuah block dapat merupakan physical record. Diantara 2 block terdapat ruang yang kita sebut sebagai gap (inter block gap).
5. Macam-Macam Magnetic Tape
  • Mini cartridge : dapat menampung data sebesar 250 MB sampai 8 GB).

  • Videotape/Videocassette (Pita Video/Kaset Video) : merupakan alat penyimpanan komputer yang banyak ditemui di pasaran. Videotape terdiri dari berbagai macam format, baik dalam format analog maupun digital. Format analog misalnya VHS, S-VHS ataupun format berkualitas broadcast, yaitu : Betacam, Format digital dapat dalam MiniDV, DVC-Pro,DVCAM, HDCAM, Hi8, DVHS, atau format digital untuk kualitas broadcast Betacam Digital.

  • Representasi Data dan Density pada pita magnetic
    Data direkam secara digit pada media ini sebagai titik-titik magnetisasi pada lapisan ferroksida. Magnetisasi positif menyatakan 1 bit, sedangkan magnetisasi negatif menyatakan 0 bit atau sebaliknya. Tape terdiri atas 9 track, 8 track dipakai untuk merekam data dan track yang ke 9 untuk koreksi kesalahan. Salah satu karakteristik yang penting dari pita magnetic ini adalah density (kepadatan) dimana data disimpan. Density adalah fungsi dari media tape dan drive yang digunakan untuk merekam data ke media tadi. Satuan yang digunakan density adalah bytes per inch (bpi). Umumnya density dari tape adalah 1600 bpi dan 6250 bpi. (bpi ekivalen dengan charakter per inch).

  • Parity dan Error Control pada Magnetic Tape

  • Salah satu teknik untuk memeriksa kesalahan pada pita magnetik adalah dengan parity check. Jenis-jenis Parity Check adalah :

1. ODD PARITY (Parity Ganjil), Jika data direkam dengan menggunakan odd parity, maka jumlah 1 bit yang merepresentasikan suatu karakter adalah ganjil. Jika jumlah 1 bitnya sudah ganjil, maka parity bit yang terletak pada track ke 9 adalah 0 bit, akan tetapi jika jumlah 1 bitnya masih genap maka parity bitnya adalah 1 bit.

2. EVEN PARITY (Parity Genap), Bila kita merekam data dengan menggunakan even parity, maka jumlah 1 bit yang merepresentasikan suatu karakter adalah genap jika jumlah 1 bitnya sudah genap, maka parity bit yang terletak pada track ke 9 adalah 0 bit, akan tetapi jika jumlah 1 bitnya masih ganjil maka parity bitnya adalah 1 bit.

  • Misal :
    Track   1 : 0 0 0 0 0 0
    2 : 1 1 1 1 1 1
    3 : 1 1 1 1 1 1
    4 : 0 1 0 1 0 1
    5 : 1 1 0 1 1 0
    6 : 1 1 1 1 0 0
    7 : 0 1 1 1 1 0
    8 : 0 0 1 1 1 1
    Bagaimana isi dari track ke 9, jika untuk merekam data digunakan Odd Parity dan Even Parity ?
    Penyelesaian :
    ODD PARITY
    Track   9          :           1          1          0          0          0          1
    EVEN PARITY
    Track   9          :           0          0          1          1          1          0

  • Sistem Block pada Pita magnetic
    1. Data yang dibaca dari atau ditulis ke media ini dalam suatu grup karakter disebut block. Suatu block adalah jumlah terkecil dari data yang dapat ditransfer antara secondary memory dan primary memory pada saat akses. Sebuah block dapat terdiri dari satu atau lebih record. Sebuah block dapat merupakan physical record. Diantara 2 block terdapat ruang yang disebut sebagai gap (inter block gap). Panjang masing-masing gap adalah 0.6 inch. Ukuran block dapat mempengaruhi jumlah data/record yang dapat disimpan dalam tape.Menghitung Kapasitas Penyimpanan & waktu akses pada TapeMisal :
      Akan dibandingkan berapa banyak record yang disimpan dalam tape bila :
      1 block berisi 1 record
      1 record = 100 charakter ; dengan
      1 block berisi 20 record
      1 record = 100 charakter
      Panjang tape yang digunakan adalah 2400 feet, density 6250 bpi dan panjang gap 0.6 inch.Penyelesaian :
      tg1

  • Menghitung Waktu Akses
  • Misal : Kecepatan akses tape untuk membaca/menulis adalah 200 inch/sec. Waktu yang dibutuhkan untuk berhenti dan mulai pada waktu terdapat gap adalah 0.04 second. Hitung waktu akses yang dibutuhkan tape tersebut, dengan menggunakan data pada contoh sebelumnya.Penyelesaian :
    tg2
  • Keuntungan Penggunaan Magnetic Tape
    • Panjang record tidak terbatas
    • Density data tinggi
    • Volume penyimpanan datanya besar dan harganya murah
    • Kecepatan transfer data tinggi
    • Sangat efisiensi bila semua atau kebanyakan record dari sebuah tape file memerlukan pemrosesan seluruhnya
  • Keterbatasan penggunaan Magnetic Tape
    • Akses langsung terhadap record lambat
    • Masalah lingkungan
    • Memerlukan penafsiran terhadap mesin
    • Proses harus sequential




MAGNETIC DISK
Pengertian Definisi Magnetic Disk
Magnetic Disk adalah piringan bundar yang terbuat dari bahan tertentu (logam atau plastik) dengan permukaan dilapisi bahan yang dapat di magnetasi. Mekanisme baca / tulis yang digunakan disebut head yaitu kumparan pengkonduksi (conducting coil) selama operasi pembacaan dan penulisan, head bersifat stationer sedangkan piringan bergerak-gerak di bawahnya biasanya yang menggantung diatas permukaan dan tertahan pada sebuah bantalan udara, kecuali pada flopy disk dimana head disk menyentuh ke permukaan.
Dalam magnetic disk terdapat dua metode layout data pada disk yaitu Constant Angular Velocity dan Multiple Soned Recording. Disk diorganisasi (permukaan dari piringan dibagi) dalam bentuk cincin – cincin konsentris yang disebut track atau garis yang memisahkan atar track seperti gambar dibawah. tiap track dipisahkan oleh gap, fungsi gap adalah untuk mencegah atau mengurangi kesalahan pembacaan atau penulisan yang disebabkan melesetnya head atau karena interferensi medan magnet.
Blok-blok data disimpan dalam disk berukuran blok yang disebut dengan sectorTrack biasanya terisi beberapa sector, umumnya 10 hingga 100 sector tiap tracknya, untuk lebih jelas lagi lihat gambar berikut ini :
Contoh dari magnetic disk :
    1. Floppy Disk
    2. Hard Disk
  • Metode Pengalamatan pada Magnetic Disk
    • Metode pengalamatan dalam magnetic disk ada dua yaitu metode silinder dan metode sektor, penjelasannya sebagai berikut :
        • Metode Silinder
      Metode silinder merupakan Pengalamatan berdasarkan nomor silinder, nomor permukaan dan nomor record. Semua track dari disk pack membentuk suatu silinder. Jadi bila suatu disk pack dengan 200 track per permukaan, maka mempunyai 200 silinder. Bagian nomor permukaan dari pengalamatan record menunjukkan permukaansilinder record yang disimpan. Jika ada 11 piringan maka nomor permukaannya dari 0 – 19 atau dari 1 – 20. Pengalamatan dari nomor record menunjukkan dimana record terletak pada track yang ditunjukkan dengan nomor silinder dan nomor permukaan.
        • Metode Sektor
      Metode sektor, Setiap track dari pack dibagi kedalam sektor-sektor. Setiap sektor adalah storage area untuk banyaknya karakter yang tetap. Pengalamatan recordnya berdasarkan nomor sektor, nomor track, nomor permukaan. Nomor sektor yang diberikan oleh disk controller menunjukkan track mana yang akan diakses dan pengalamatan record terletak pada track yang mana.
      Setiap track pada setiap piringan mempunyai kapasitas penyimpanan yang sama meskipun diameter tracknya berlainan. Keseragaman kapasitas dicapai dengan penyesuaian density yang tepat dari representasi data untuk setiap ukuran track. Keuntungan lain dari pendekatan keseragaman kapasitas adalah file dapat ditempatkan pada disk tanpa merubah lokasi nomor sector (track atau cylinder) pada file
  • Karakteristik Magnetic Disk
tg5
  • Komponen Magnetic Disk
Hard disk terdiri atas beberapa komponen penting. Komponen utamanya adalah pelat (platter) yang berfungsi sebagai penyimpan data. Pelat ini adalah suatu cakram padat yang berbentuk bulat datar, kedua sisi permukaannya dilapisi dengan material khusus sehingga memiliki pola-pola magnetis. Pelat ini ditempatkan dalam suatu poros yang disebut spindle. untuk lebih jelasnya lagi penjelasan dari komponen-komponen magnetic disk simak dibawah ini
Keterangan :
      • Spindle
Hard disk terdiri dari spindle yang menjadi pusat putaran dari keping-keping cakram magnetik penyimpan data. Spindle ini berputar dengan cepat, oleh karena itu harus menggunakan high quality bearing.
Dahulu hard disk menggunakan ball bearing namun kini hard disk sudah menggunakan fluid bearing. Dengan fluid bearing maka gaya friksi dan tingkat kebisingan dapat diminimalisir. Spindle ini yang menentukan putaran hard disk. Semakin cepat putaran rpm hard disk maka semakin cepat transfer datanya.
      • Cakram Magnetik (Magnetic Disk)
Pada cakram magnetik inilah dilakukan penyimpanan data pada hard disk. Cakram magnetik berbentuk plat tipis dengan bentuk seperti CD-R. Dalam hard disk terdapat beberapa cakram magnetik.
Hard disk yang pertama kali dibuat, terdiri dari 50 piringan cakram magnetik dengan ukuran 0.6 meter dan berputar dengan kecepatan 1.200 rpm. Saat ini kecepatan putaran hard disk sudah mencapai 10.000rpm dengan transfer data mencapai 3.0 Gbps.
      • Read-Write Head
Read-write Head adalah pengambil data dari cakram magnetik. Head ini melayang dengan jarak yang tipis dengan cakram magnetik. Dahulu head bersentuhan langsung dengan cakram magnetik sehingga mengakibatkan keausan pada permukaan karena gesekan. Kini antara head dan cakram magnetik sudah diberi jarak sehingga umur hard disk lebih lama.
Read-write head terbuat bahan yang terus mengalami perkembangan, mulai dari Ferrite head, MIG (Metal-In-Gap) head, TF (Thin Film) Head, (Anisotropic) Magnetoresistive (MR/AMR) Heads, GMR (Giant Magnetoresistive) Heads dan sekarang yang digunakan adalah CMR (Colossal Magnetoresistive) Heads.

      • Enclosure
Enclosure adalah lapisan luar pembungkus hard disk. Enclosure berfungsi melindungi semua bagian dalam hard disk agar tidak terkena debu, kelembaban dan hal lain yang dapat mengakibatkan kerusakan data.
Dalam enclosure terdapat breath filter yang membuat hard disk tidak kedap udara, hal ini bertujuan untuk membuang panas yang ada didalam hard disk karena proses putaran spindle dan pembacaan Read-write head.
      • Interfacing Module
Interfacing modul berupa seperangkat rangkaian elektronik yang mengendalikan kerja bagian dalam hard disk, memproses data dari head dan menghasilkan data yang siap dibaca oleh proses selanjutnya. Interfacing modul yang dahulu banyak dipakai adalah sistem IDE (Integrated Drive Electronics) dengan sistem ATA yang mempunyai koneksi 40 pin.
Teknologi terbaru dari interfacing module adalah teknologi Serial ATA (SATA). Dengan SATA maka satu hard disk ditangani oleh satu bus tersendiri didalam chipset, sehingga penanganannya menjadi lebih cepat dan efisien. hard disk SATA sekarang perlahan sudah menggantikan hard disk ATA yang makin lama mulai hilang dari pasaran.



Daftar Pustaka

(n.d.). Retrieved 03 22, 2014, from Itechgraph: http://www.itechgraph.com/blog/tag/magnetic-tape/
(2014, 07). Retrieved 03 22, 2015, from mata-cyber: http://mata-cyber.blogspot.com/2014/07/definisi-contoh-penjelasan-lengkap-tentang-magnetic-disk.htm
http://taufanbagusdpa.blogspot.co.id/2016/04/tugas-2-sistem-berkas.html akses pada 11 April 2016
http://www.academia.edu/11432952/MAKALAH_ORGANISASI_BERKAS_PADA_MAGNETIC_DISK akses pada 11 April 2016
[Continue reading...]

Popular Posts

 
Copyright © . peace love unity respect - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger